Sunday, June 28, 2015

My Drama, Reply 2007

Alasan kenapa kita berpikir cinta pertama indah bukan karena dia cantik atau tampan, tapi karena cinta kita tanpa syarat, bersalah atau bodoh pada cinta pertama kita. Dan karena kita tahu kita tidak pernah bisa kembali pada hari-hari yang penuh semangat saat kita muda.
-Yoon Yoon Jae, Reply 1997-

Drama tahun 2012 yang baru sekarang gue tonton. Suka banget sama persahabatan di drama ini. Bukan bagian sahabat jadi cintanya tapi benar-benar dapet banget gambaran persahabatannya. Jahil, berantem, kadang membully (Oke... buat gue bully disini lebih ke jahil dan iseng tanda sayang bukan penindasan. Ga nemu kata-kata yg cocok selain 'bully'). Kadang terserang cinlok, kadang marah akan hal-hal sepele. Tapi saat sahabat lagi jatuh, semua ga tinggal diam. Mereka selalu ada. Dan kenangan dengan sahabat adalah salah satu yang termanis.

Selain itu pesan tentang makna keluarga pun sangat kental. Hubungan brotherhood, father-daughter, sudut pandang orang tua terhadap anaknya... Campur-campurlah. Suka sama setiap narasinya Yoon Jae yg menyampaikan mesejnya.

Kalau gue punya kesempatan buat drama Reply, gue mau buat Reply 2007. Gue pengen dapet jawaban dari tahun 2007 yg sampe sekarang bikin penasaran. Ya meski di tahun 2015 gue udah tahu endingnya meski ga dapat jawabannya. 😔😥😭

Thursday, June 4, 2015

Adios Amigos

Hari ini sepertinya hari terakhir aku mengerjakan pekerjaan di sekolah. Kelak saat aku ada di sekolah itu, peranku hanyalah sebagai tamu. Episode dramaku dengan peran guru yang kumainkan telah selesai. Sepertinya aku belum bisa memainkan peranku dengan baik. Untuk mengetahui apakah episode dramaku di FI telah berjalan baik, efeknya mungkin baru terlihat di masa mendatang.

Aku selalu merasa sesak di d ada dan panas di mataku jika ingat aku meninggalkan sekolah itu terlebih dalam keadaan seperti ini. Berat sekali rasanya. Saat aku masuk ke kelas Cordova untuk mengambil kertas rapor, aku tak ingin berlama-lama. Aku takut dada ini sesak dan mataku tak mampu membendung air mata. Melihat pohon cordova teringat mereka. Teringat semua momen yang kuhabiskan di kelas itu. Entah apakah kelak mereka akan mengingatku dan merindukanku, tapi yang jelas aku pasti akan sangat merindukan mereka.

Amigos... Ya mereka bukanlah murid biasa bagiku. Mereka layaknya amigos... Best friend... Teman baikku. Di saat aku tak bisa mengekspresikan kesedihanku pada teman-teman peradiass, aku malah dengan mudahnya menunjukkan kesedihanku. Sekalipun aku berkelit bahwa aku baik-baik saja, mereka tau aku tidak dalam keadaan baik. Semua kejahilannya, kebisingannya dan celetukan-celetukanya takkan pernah lekang dari ingatan. Masa transisi mereka yang menghadapi berbagai masalah dan tantangan memberikan pelajaran sendiri bagiku. Ya..  Merekalah amigosku....

Terima kasih kiddos... Kalian telah banyak mewarnai hidupku selama tiga tahun ini. Tak sanggup aku mengucapkan selamat jalan pada kalian. Tak sanggup mata ini kelak menahan derasnya air mata di prosesi penglepasan kalian a.k.a. wisuda. Selamat jalan, amigos... Selamat mengukir cerita baru di SMA. Jika kalian butuh bantuan, jangan ragu untuk menghubungi. Jika butuh seorang pendengar, aku siap menyimak semua ceritamu.

Adel, Allia, Anisa, Arini, Arsyila, Putri, Belvy, Kiki, Fathiyyah, Firda, Hani, Isel, Hana, Indira, Icha, Mahira, Nabila, Wanda, Ridha, Shinta, Shofi, Gia dan Yunita ... You are my best students I ever had!!!