Pagi
ini dimulai dengan menyantap buku pegangan guru kurikulum 2013. Setelah
beberapa saat membaca buku ini, rasanya tidak asing dengan strategi penerapan
kurikulum 2013 ini. Beberapa hal yang ada di buku ini mirip seperti sistem
belajar di Kumon dulu.
1.
Instruksi
Dalam buku ini membaca instruksi sangat dianjurkan. Di
Kumon, sebelum mengerjakan worksheet, siswa wajib membaca nyaring instruksi
yang tertulis di worksheet kemudian mencentang instruksi tersebut. Maksudnya
agar siswa secara mandiri memahami instruksi dalam kegiatan pembelajaran.
2.
Role play
Salah satu kegiatan belajar Bahasa Inggris yang
dianjurkan dalam buku ini adalah role play atau bermain peran. Kegiatan ini
disebut oral checking saat dulu mengajar di Kumon. Sejak awal saya mengajar di
Kumon, saya merasa kegiatan ini benar-benar menunjang untuk mempelajari bahasa
asing, meski praktiknya kadang agak sulit secara teknis.
3.
Karakter pada lembar kerja
Kumon menggunakan worksheet yang dirancang khusus
sehingga di setiap lembar kerjanya selalu ada karakter yang sudah diperkenalkan
sejak level A (program EFL). Nah, di buku pegangan siswa dengan kurikulum 2013
ini ternyata ada karakter-karakter yang diperkenalkan di awal dan digunakan di
seluruh bab pada buku tersebut.
4.
Unsur kebahasaan
Sebenarnya
sejak saya belajar di SD pun unsur kebahasaan, seperti ejaan dan tanda baca
sangatlah ditekankan oleh guru. Namun lama kelamaan aturan ejaan dan tanda baca
sepertinya sudah tidak terlalu ditekankan oleh sebagian guru. Nah, di kurikulum
2013 ini unsur kebahasaan seperti
ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, tanda baca dan tulisan tangan
sangat diperhatikan untuk penilaian. Hal ini mirip seperti di Kumon dimana
penggunaan ejaan yang salah, tanda baca yang tidak lengkap dan tulisan tangan
yang tidak rapih dikategorikan sebagai kesalahan minor (minor mistakes) dan
berakibat pada pengurangan poin. Selain itu untuk memastikan ketepatan ucapan,
tekanan kata dan intonasi, siswa Kumon wajib mendengarkan CD materi Kumon
setiap hari. Hal ini dikarenakan ketepatan ucapan, tekanan kata dan intonasi
diperhatikan dalam penilaian saat oral checking.
Beberapa
hal di atas merupakan kemiripan antara kurikulum 2013 dan kurikulum di Kumon.
Artikel ini sebenarnya tidak dimaksudkan untuk promosi, namun saya yang pernah
mengajar di Kumon sebagai asisten pengajar Bahasa Inggris, mendapatkan ilmu
yang luar biasa dalam hal mengajar dan mendidik dari Kumon. Ilmu tersebut
sekarang saya terapkan di sekolah dimana saya mengajar. Satu pertanyaan saya: “Mungkinkah
saat ini pemerintah sedang mengadopsi sistem pendidikan di Jepang?”
Semoga kurikulum 2013 yang dicanangkan oleh pemerintah
ini memang dibuat mudah dan memudahkan tidak hanya bagi guru tapi juga untuk
siswa.
No comments:
Post a Comment