Saturday, August 9, 2014

Kumon dan Kurikulum 2013

Pagi ini dimulai dengan menyantap buku pegangan guru kurikulum 2013. Setelah beberapa saat membaca buku ini, rasanya tidak asing dengan strategi penerapan kurikulum 2013 ini. Beberapa hal yang ada di buku ini mirip seperti sistem belajar di Kumon dulu.
1.       Instruksi
Dalam buku ini membaca instruksi sangat dianjurkan. Di Kumon, sebelum mengerjakan worksheet, siswa wajib membaca nyaring instruksi yang tertulis di worksheet kemudian mencentang instruksi tersebut. Maksudnya agar siswa secara mandiri memahami instruksi dalam kegiatan pembelajaran.
2.       Role play
Salah satu kegiatan belajar Bahasa Inggris yang dianjurkan dalam buku ini adalah role play atau bermain peran. Kegiatan ini disebut oral checking saat dulu mengajar di Kumon. Sejak awal saya mengajar di Kumon, saya merasa kegiatan ini benar-benar menunjang untuk mempelajari bahasa asing, meski praktiknya kadang agak sulit secara teknis.
3.       Karakter pada lembar kerja
Kumon menggunakan worksheet yang dirancang khusus sehingga di setiap lembar kerjanya selalu ada karakter yang sudah diperkenalkan sejak level A (program EFL). Nah, di buku pegangan siswa dengan kurikulum 2013 ini ternyata ada karakter-karakter yang diperkenalkan di awal dan digunakan di seluruh bab pada buku tersebut.
4.       Unsur kebahasaan
Sebenarnya sejak saya belajar di SD pun unsur kebahasaan, seperti ejaan dan tanda baca sangatlah ditekankan oleh guru. Namun lama kelamaan aturan ejaan dan tanda baca sepertinya sudah tidak terlalu ditekankan oleh sebagian guru. Nah, di kurikulum 2013 ini unsur kebahasaan seperti  ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, tanda baca dan tulisan tangan sangat diperhatikan untuk penilaian. Hal ini mirip seperti di Kumon dimana penggunaan ejaan yang salah, tanda baca yang tidak lengkap dan tulisan tangan yang tidak rapih dikategorikan sebagai kesalahan minor (minor mistakes) dan berakibat pada pengurangan poin. Selain itu untuk memastikan ketepatan ucapan, tekanan kata dan intonasi, siswa Kumon wajib mendengarkan CD materi Kumon setiap hari. Hal ini dikarenakan ketepatan ucapan, tekanan kata dan intonasi diperhatikan dalam penilaian saat oral checking.
Beberapa hal di atas merupakan kemiripan antara kurikulum 2013 dan kurikulum di Kumon. Artikel ini sebenarnya tidak dimaksudkan untuk promosi, namun saya yang pernah mengajar di Kumon sebagai asisten pengajar Bahasa Inggris, mendapatkan ilmu yang luar biasa dalam hal mengajar dan mendidik dari Kumon. Ilmu tersebut sekarang saya terapkan di sekolah dimana saya mengajar. Satu pertanyaan saya: “Mungkinkah saat ini pemerintah sedang mengadopsi sistem pendidikan di Jepang?”
Semoga kurikulum 2013 yang dicanangkan oleh pemerintah ini memang dibuat mudah dan memudahkan tidak hanya bagi guru tapi juga untuk siswa.

No comments:

Post a Comment