Thursday, July 16, 2015

Gru: Pencuri Bulan tapi Orang Tua Penyayang

Entah untuk ke berapa kalinya aku menobton Despicable Me. Namun, malam ini berbeda. Aku mendapat sosok lain dari Gru.

Selama ini tingkah polah Margo, Edith dan Agnes juga para Minion mencuri perhatianku sehingga aq luput memperhatikan Gru. Otak kritisku hari ini lebih peka. Mungkin akibat doktrin-doktrin zaman kuliah sastra dulu. *Lupakan tentang kuliah*

Kembali ke Gru. Gru itu digambarkan sebagai penjahat yang tengah merencanakan aksi terbesar sepanjang masa yakni pencurian bulan. Sejak kecil Gru memang terobsesi dengan bulan. Ia mulai menggambar bulan, membuat purwa rupa roket dari makaroni, membuat roket sungguhan sampai akhirnya mencuri bulan. Saat menjelaskan obsesinya terhadap bulan ini, Gru kecil tidak mendapat respon positif dari ibuny. Ibunya terkesan mengacuhkan Gru dan relatif meremehkan Gru.  Ya itu menurut interpretasi saya. Gru sepertinya tumbuh tanpa perhatian yang cukup dari ibunya. Ya mungkin kind of praiseless. Dingin. Itu yang tergambar dari sikap ibunya Gru.

Di sisi lain, Gru terpaksa mengadopsi Margo, Edith dan Agnes untuk memuluskan rencananya. Meski awalnya ia berniat memperalat anak-anak itu, tapi pada akhirnya Gru tulus menyayangi mereka. Di sinilah menariknya. Gru dibesarkan oleh ibu yang kurang hangat dan terkesan cuek. Namun Gru mampu menjadi orang tua yang baik, perhatian dan lembut (terlepas dari penampilannya yang menakutkan). Mungkin apa yang Gru rasakan saat kecil membuat dia bersikap menjadi orang tua yang lebih baik dari ibunya. Terlihat perubahan Gru, mulai dari acuh tak acuh sampai dengan hangatnya memberi kecupan selamat malam. Ooouuuhhhh...

Sisi Gru seperti ini yang aku suka. Padahal Gur juga anak-anaknya tak tahu persis kehangatan sebuah keluarga. Tapi mungkin itulah yang akhirnya membuat Gru menjadi penyayang pada anak-anak yang sebelumnya tidak mendapat kasih sayang.

Kelak aku ingin mencontoh Gru. Aku ingin menjadi orang tua yang hangat dan senantiasa mengekspresikan kasih sayang pada anak-anakku kelak. Aku ingin menjadi orang tua yang lebih baik dari orang tuaku. Cause I know how it feels. Growing up with less affection and warmth.

No comments:

Post a Comment