Wednesday, July 22, 2015

Remember You, Remember Three Previous Dramas

Drama yang satu ini, sesuai dengan judulnya, membuat kita teringat sesuatu. Remember You atau Hello Monster berkisah seputar polisi dan konsultan polisi. Misteri berbagai kasus kriminal banyak ditemukan di sini, khususnya pembunuhan. Sepanjang sepuluh episode ini, setidak-tidaknya menemukan persamaan dengan tiga drama sebelum ini.

Di awal-awal episode kita disuguhkan flashback yang menjadi latar belakang Lee Hyeon, sang pemeran utama. Saat menonton episode ini seperti menemukan You Are All Surrounded dalam alurnya. Mungkin karena melibatkan sebuah tim detektif. Struktur timnya pun mirip, sebuah tim dengan satu orang detektif wanita.

Semakin ke episode pertengahan dimana beberapa kasus pembunuhan bermunculan, semakin tebawa ke drama lainnya: Sensory Couple. Ada kasus pembunuhan berantai dengan modus operandi yang serupa dengan kasus di Sensory Couple, yakni penculikan dan pembunuhan dimana mayatnya ditemukan tujuh hari kemudian. Pembunuhnyasama-sama seorang psikopat. Bedanya, tidak ada barkode di lengannya. Untuk membongkar kasus ini, seorang detektif wanita menjadi korban penculikan yang tidak disengaja. Lagi, hampir serupa dengan alur cerita di Sensory Couple.

Terakhir, konflik antara Lee Hyeon dengan adiknya yang sudah lama terpisah. Konfliknya mirip dengan konflik yang dialami Dal Po dan kakaknya. Kakak dan adik terpisah belasan tahun. Selama terpisah ternyata salah satu dari mereka menjadi pembunuh. Salah satu hal yang mendorong ia menjadi pembunuh adalah karena saudaranya tidak mencarinya lebih cepat. Ini terjadi antara dua pasang kakak beradik ini. Bedanya, di Remember You, sang adik menjadi pembunuhnya sedangkan di Pinocchio sebaliknya.

Apa kemiripan ini bisa dikatakan intertextuality? Ish, bahkan menonton drama Korea saja masih bisa menemukan potongan-potongan puzzle materi kuliah. Thanks to all lecturers, sekarang menonton drama atau film saja tidak lagi sekedar hiburan. Banyak hal yang bisa diamati, dianalisis dan disimpulkan bahkan dikritisi.

No comments:

Post a Comment