Sunday, November 23, 2014

Berkawan Kegagalan

Pertama jadi scholarship hunter mulai dari SMP. Terhitung sudah 13 kali proses yang sudah ku jalani. Proses melengkapi berkas itu sudah biasa. Tes ini itu pun demikian. Percobaan pertama langsung gagal. Masih hijau banget. Kedua kali mencoba tingkatannya naik tapi masih gagal. Ketiga kali nyoba, tembus sampai tahap 2 namun berakhir dengan kegagalan. Coba lagi untuk melanjutkan pendidikan tapi hanya iseng-iseng ikutan temen. Eh, malah masuk. Padahal inginnya masuk ke universitas lain. Tapi dengan segala pertimbangan tidak ku sia-siakan keberuntunganku ini. Usaha ke lima dengan lingkup yang lebih luas selalu gagal di tahap wawancara. Lebih parah lagi usahaku akhir-akhir ini seleksi berkas pun tak lolos. Jadi sebenernya selama ini cukup berkawan baik dengan KEGAGALAN. Down? Banget, tapi penasaran. Makanya coba lagi dan coba lagi. Kalau gagal setidaknya bisa mengukur diri: mengukur potensi dan kekurangan. Tapi tak lantas berpuas diri atau merasa rendah diri. Harus berani mengevaluasi dan mencoba lagi. Mogok tentu pernah. Pernah hilang hasrat dan semangatku. Tapi selalu saja rasa penasaran yang membuatku bangkit dan mencoba lagi. Selama ini baru menjadi seorang dream chaser. Tak apalah. Suatu hari aku akan menjadi dream catcher, catching my dreams of course. Akan ku tangkap dan ku peluk erat mimpiku itu sehingga takkan pernah terlepas lagi. Jadi, siapa takut berkawan dengan kegagalan?

No comments:

Post a Comment