Sunday, November 16, 2014

Teenagers' interest : Fanficiton and Role Play

Dua tahun belakangan berkecimpung di dunia pendidikan di lingkungan remaja usia SMP. Kebetulan murid-murid saya seangkatan dengan kedua keponakan yang sudah remaja. Pada masa itu banyak hal yang saya pelajari dari polah remaja ini. Ada dua hal yang menarik perhatian saya yang sedang menjadi tren di kalangan remaja putri yakni Fanfiction dan Role Play. Dua hal ini cukup baru bagi saya.

Fanfiction
Untuk memulai topik kali ini saya mencoba memulainya dengan menyajikan definisi fanfiction (selanjutnya disebut FF) berdasarkan wikipedia.
"Fan Fiction adalah sebuah cerita
fiksi yang dibuat oleh penggemar
berdasarkan kisah, karakter atau
latar yang sudah ada. Fanfic bisa
berlaku untuk film, komik, novel ,
selebritis dan karakter terkenal
lainnya. Terkadang sejumlah fanfic
menyertakan penulisnya atau
nama orang lain sebagai karakter
cerita (sering disebut OC atau
original character), ada pula yang
tidak."
Ditilik dari namanya, FF ini adalah fiksi yang dibuat oleh fans atau penggemar. Ini seperti media bagi fans untuk mengembangkan cerita berdasarkan film, drama seri, novel dll sesuai dengan imajinasi fans itu sendiri. Sebenarnya ini merupakan ruang kreativitas yang baik apalagi FF ini bisa menjadi batu loncatan untuk menjadi seorang penulis dengan karya aslinya. Namun, ada beberapa kasus penyimpangan yang dialami oleh remaja yang saya temui yang berhubungan dengan FF ini. Saya coba mencari tahu lebih jauh dan membaca beberapa judul FF. Awalnya saya tertarik mengikuti, tapi lama kelamaan kebanyakan karya FF yang saya baca selalu menggambarkan adegan ciuman dll yang tidak patut dibaca oleh remaja. Akhirnya saya mengerti kenapa FF ini memberi dampak negatif pada remaja. Tidak hanya adegan terlarang tapi FF juga sering berisi adegan kekerasan dan ceritanya pun rawan kasus disorientasi seksual untuk beberapa jenis.

Role Player
Role Player atau yang populer disebut RP bukanlah seperti bermain peran dalam drama pada umumnya. RP ini lebih mengacu kepada seseorang yang berperan menjadi orang lain di dunia maya. Pelaku RP ini biasanya memiliki satu akun atau lebih dimana ia menjadi pribadi yang berbeda dengan jati dirinya sendiri. Selain menjadi orang yang berbeda, pelaku RP ini acapkali mengubah gender mereka saat bermain peran ini. Banyak remaja yang mulai keranjingan bermain RP ini. Umumnya mereka menggunakan nama-nama tokoh idolanya mulai dari idola Korea, Jepang sampai Hollywood.
Menurut saya pribadi, tingkah laku remaja ini sudah menimbulkan kerugian. Saya menemukan beberapa kasus pada murid saya dimana ia mengalami penyimpangan dalam tingkah lakunya. Umumnya, sikap pelaku akan berbeda dari dunia nyata. Di dunia maya yang biasanya maceuh, banyak di antara mereka yang aslinya pendiam. Mereka seperti memiliki dua kepribadian yang berbeda. Lebih jauh lagi, RP ini dapat mempengaruhi ketertarikan terhadap lawan jenis. Ada beberapa kasus yang saya jumpai dimana pelaku lebih menyukai teman sesama jenis. Mungkin memang belum separah disorientasi seksual tapi jika dibiarkan hal ini bukan tidak mungkin terjadi. Oleh karena itu, sudah selayaknya kegiatan RP ini diawasi oleh orang tua.

Kedua kegiatan yang sedang ngehits di kalangan remaja ini sudah selayaknya mendapat perhatian khusus dari orang tua dan guru di sekolah. Melakukan pendampingan saat remaja bermain dengan gadgetnya bisa jadi salah satu cara mengawasi tingkah laku mereka. Mungkin banyak remaja yang merasa privasinya terganggu, tapi bagi saya jika orang tua wajib memantau privasi remaja sampai setidaknya mereka sudah cukup dewasa dan bijaksana.

No comments:

Post a Comment